Selasa, 30 Agustus 2016

ISPA

ISPA sering disalah-artikan sebagai infeksi saluran pernapasan atas. Yang benar, ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernafasan Akut, yang meliputi saluran pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah. Penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu atau lebih bagian dari saluran napas mulai dari hidung (saluran bagian atas) hingga jaringan di dalam paru-paru (saluran bagian bawah). ISPA yang berlanjut menjadi pneumonia (radang paru-paru) sering terjadi pada anak-anak terutama apabila terdapat gizi kurang dan dikombinasi dengan keadaan lingkungan yang tidak sehat. Risiko terutama terjadi pada anak-anak karena meningkatnya kemungkinan infeksi silang, beban immunologisnya terlalu besar karena dipakai untuk penyakit parasit dan cacing, serta tidak tersedianya atau malah berlebihannya pemakaian antibiotik.

ISPA akan menimbulkan gejala yang terutama terjadi pada hidung dan paru-paru. Beberapa gejalanya antara lain:
  • Hidung tersumbat atau berair.
  • Para-paru terasa terhambat.
  • Batuk-batuk dan tenggorokan terasa sakit.
  • Kerap merasa kelelahan.
  • Tubuh merasa sakit.
  • Apabila ISPA bertambah parah, gejala yang lebih serius akan muncul, seperti:
  • Kesulitan bernapas.
  • Demam tinggi dan menggigil.
  • Tingkat oksigen dalam darah rendah.
  • Kesadaran yang menurun dan bahkan pingsan.


Berikut ini adalah beberapa mikroorganisme penyebab munculnya ISPA yang sudah diketahui.
  • Adenovirus. Gangguan pernapasan seperti pilek, bronkitis, dan pneumonia bisa disebabkan oleh virus ini yang memiliki lebih dari 50 jenis.
  • Rhinovirus. Ini adalah jenis virus yang menyebabkan pilek. Tapi pada anak kecil dan orang dengan sistem kekebalan yang lemah, pilek biasa bisa berubah menjadi ISPA pada tahap yang serius.
  • Pneumokokus. Ini adalah jenis bakteri yang menyebabkan meningitis. Tapi bakteri ini bisa memicu gangguan pernapasan lain, seperti halnya pneumonia.

Sistem kekebalan tubuh seseorang sangat berpengaruh dalam melawan infeksi virus maupun bakteri terhadap tubuh manusia. Risiko seseorang mengalami infeksi akan meningkat ketika kekebalan tubuh lemah. Hal ini cenderung terjadi pada anak-anak dan orang yang lebih tua. Atau siapa pun yang memiliki penyakit atau kelainan dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
ISPA sendiri akan lebih mudah menjangkiti orang yang menderita penyakit jantung atau memiliki gangguan dengan paru-parunya. Perokok juga berisiko tinggi terkena infeksi saluran pernapasan akut dan cenderung lebih sulit untuk pulih dari kondisi ini.

Penderita infeksi saluran pernafasan atas biasanya menerima perawan dokter di rumah sakit atau rawat jalan. Obat untuk melawan virus diberikan agar infeksi segera sembuh dan tubuh cepat pulih. Namun disamping menggunakan perawatan dokter, maka bisa mencoba perawatan alami seperti dibawah ini :
Campurkan sekitar 2 cm jahe ke dalam air rebusan teh Anda dan minum selama dua atau tiga kali dalam sehari. Teh dan jahe akan membantu tubuh dalam melawan infeksi, mengatasi peradangan dan membuat nafas menjadi lebih lega. Anda juga bisa menambahkan madu agar khasiatnya lebih besar.
Jika Anda mengalami sakit tenggorokan yang menyebabkan tenggorokan tidak nyaman, maka bisa mengatasi infeksi dengan berkumur air garam. Campurkan satu sendok teh garam ke dalam segelas air. Gunakan berkumur selama beberapa kali dalam sehari hingga tenggorokan terasa lebih baik.
Jika mengalami gangguan sakit kepala yang sangat berat maka cobalah untuk minum air yang direbus bersama dengan bawang putih. Anda juga bisa mencoba untuk makan sup sayuran yang ditambahkan bawang putih.
Saat terkena ISPA maka tubuh membutuhkan perlawanan yang kuat untuk mengatasi infeksi. Anda juga bisa memperbanyak makan buah yang mengandung vitamin C tinggi. Jadi pengawasan terhadap gejala ISPA sangat baik dilakukan agar kondisi tubuh tidak lebih parah.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar