Sabtu, 10 September 2016

HIPERTENSI

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi kronis di mana tekanan darah pada dinding arteri (pembuluh darah bersih) meningkat  Hipertensi adalah faktor resiko utama untuk stroke, infark miokard (serangan jantung), gagal jantung, aneurisma arteri (misalnyaaneurisma aorta), penyakit arteri perifer, dan penyebab penyakit ginjal kronik. Bahkan peningkatan sedang tekanan darah arteri terkait dengan harapan hidup yang lebih pendek
Hipertensi terbagi menjadi hipertensi primer (esensial) atau hipertensi sekunder. Sekitar 90–95% kasus tergolong "hipertensi primer", yang berarti tekanan darah tinggi tanpa penyebab medis yang jelas. Kondisi lain yang mempengaruhi ginjal, arteri, jantung, atau sistem endokrin menyebabkan 5-10% kasus lainnya (hipertensi sekunder).
Hipertensi primer
Hipertensi primer (esensial) adalah jenis hipertensi yang paling umum, meliputi sebanyak 90–95% dari seluruh kasus hipertensi. Dalam hampir semua masyarakat kontemporer, tekanan darah meningkat seiring penuaan dan risiko untuk menjadi hipertensi di kemudian hari cukup tinggi. Hipertensi diakibatkan oleh interaksi gen yang kompleks dan faktor lingkungan. Berbagai gen yang sering ditemukan sedikit berpengaruh pada tekanan darah, sudah diidentifikasi , demikian juga beberapa gen yang jarang yang berpengaruh besar pada tekanan darah  tetapi dasar genetik dari hipertensi masih belum sepenuhnya dimengerti. Beberapa faktor lingkungan mempengaruhi tekanan darah. Faktor gaya hidup yang menurunkan tekanan darah di antaranya mengurangi asupan garam dalam makanan, meningkatkan konsumsi buah-buahan dan produk rendah lemak (Pendekatan Diet untuk Menghentikan Hipertensi (diet DASH)). Olah Raga, penurunan berat badan dan menurunkan asupan alkohol juga membantu menurunkan tekanan darah. Kemungkinan peranan faktor lain seperti stres, konsumsi kafein, dan defisiensi Vitamin D[ kurang begitu jelas. Resistensi insulin, yang umum ditemukan pada obesitas dan merupakan komponen darisindrom X (atau sindrom metabolik), juga diduga ikut berperan dalam mengakibatkan hipertensi. Studi terbaru juga memasukkan kejadian-kejadian pada awal kehidupan (contohnya, berat lahir rendah, ibu merokok, dan kurangnya air susu ibu) sebagai faktor risiko bagi hipertensi esensial dewasa. Namun, mekanisme yang menghubungkan paparan ini dengan hipertensi dewasa tetap tidak jelas.
Hipertensi sekunder
Hipertensi sekunder terjadi akibat suatu penyebab yang diketahui. Penyakit ginjal adalah jenis penyebab sekunder yang umum berasal dari hipertensi. Hipertensi juga bisa disebabkan oleh kondisi endokrin, seperti sindrom Cushing, hipertiroidisme, hipotiroidisme, akromegali, sindrom Conn atau hiperaldosteronisme, hiperparatiroidisme, dan feokromositoma. Penyebab lain dari hipertensi sekunder di antaranya obesitas, henti nafas saat tidur, kehamilan, koarktasio aorta, konsumsi akar manis (licorice) yang berlebihan, serta obat resep, obat herbal, dan obat-obat terlarang.

Ada beberapa gejala dari penyakit ini diantaranya
  • Biasanya orang yang menderita hipertensi akan mengalami sakit kepala, pusing yang sering dirasakan akibat tekanan darahnya naik melebihi batas normal.
  • Pandangan kabur
  • Wajah akan menjadi kemerahan.
  • Pada sebagian orang akan mengalami detak jantung yang berdebar-debar.
  • Orang yang mengalami darah tinggi akan mengalami gejala hipertensi seperti pandangan mata menjadi kabur atau menjadi tidak jelas.
  • Sering buang air kecil dan sulit berkonsentrasi.
  • Sering mudah kelelahan saat melakukan berbagai aktivitas.
  • Sering terjadi pendarah di hidung atau mimisan.
  • Gejala hipertensi yang parah bisa menyebabkan seseorang mengalami vertigo.
  • Orang yang mempunyai darah tinggi biasanya akan sensitif dan mudah marah terhadap hal-hal yang tidak dia sukai.


Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2013 menunjukkan bahwa penderita hipertensi yang berusia di atas 18 tahun mencapai 25,8 persen dari jumlah keseluruhan penduduk Indonesia. Dari angka tersebut, penderita hipretensi perempuan lebih banyak 6 persen dibanding laki-laki. Sedangkan yang terdiagnosis oleh tenaga kesehatan hanya mencapai sekitar 9,4 persen. Ini artinya masih banyak penderita hipertensi yang tidak terjangkau dan terdiagnosa oleh tenaga kesehatan dan tidak menjalani pengobatan sesuai anjuran tenaga kesehatan.

Jumat, 09 September 2016

Diabetes mellitus

Diabetes mellitus (DM) yang juga dikenal di Indonesia dengan istilah penyakit kencing manis adalah kelainan metabolik yang utamanya disebabkan kurangnya insulin atau ketidakmampuan tubuh untuk memanfaatkan insulin (Insulin resistance), dimana organ pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh.

Insulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang bertanggung jawab untuk mengontrol jumlah/kadar gula dalam darah dan insulin dibutuhkan untuk merubah (memproses) karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energi yang diperlukan tubuh manusia. Hormon insulin berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah.

Pada tahun 2013, Indonesia memiliki sekitar 8,5 juta penderita Diabetes yang merupakan jumlah ke-empat terbanyak di Asia dan nomor-7 di dunia (dikutip dari Federasi Diabetes Internasional) Dan pada tahun 2020, diperkirakan Indonesia akan memiliki 12 Juta penderita diabetes, karena yang mulai terkena diabetes semakin muda.

Gejala awal penyakit ini :
  • Sering berkemih (Frequent urination)
  • Haus berlebihan (Excessive thirst)
  • Lapar sekali (Increased hunger)
  • Kehilangan berat badan (Weight loss)
  • Nafas berbau buah (Fruity breath odor)
  • Kelelahan (Tiredness)
  • Kehilangan perhatian dan konsentrasi (Lack of interest and concentration)
  • Muntah dan nyeri lambung, seringkali diduga flu (Vomiting and stomach pain, often mistaken as the flu)
  • A tingling sensation or numbness in the hands or feet
  • Kaburnya penglihatan (Blurred vision)
  • Sering terinfeksi (Frequent infections)
  • Penyembuhan luka yang lambat (Slow-healing wounds)
  • Mengompol waktu tidur, pada anak-anak maupun dewasa (Bedwetting, in children and adults)

Dari definisi penyakit diabetes dan faktor serta sebab dasar terjadinya kenaikan kadar gula akhirnya Penyakit Diabetes dibagi menjadi tiga (3) tipe, yaitu:
  • Diabetes melitus tipe 1, yakni diabetes mellitus yang disebabkan oleh  kurangnya produksi hormon insulin oleh organ pankreas, biasanya diabetes ini tidak banyak dikenali gejalanya, karena perkembangan gejalanya hanya beberapa minggu atau bulan saja.
  • Diabetes melitus tipe 2, yakni diabetes mellitus yang disebabkan oleh kurangnya respon tubuh terhadap insulin sehingga penggunaan hormon tersebut menjadi tidak efektif
  • Diabetes gestasional, yakni penyakit diabetes yang sebabkan tubuh tidak bisa merespon hormon insulin karena adanya hormon penghambat respon yang dihasilkan oleh plasenta selama proses kehamilan.

Apa saja upaya untuk mencegah diabetes, selain pola hidup sehat juga ada beberapa kiatnya yaitu:
  • Menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang.
  • Teratur dalam berolahraga.
  • Membatasi konsumsi minuman keras dan soda.
  • Berhenti merokok.





Rabu, 07 September 2016

Selamat Hari Raya Idul Adha 1437 H


Bulan Dzulhijjah ini disebut dengan bulan haji, karena pada bulan ini tepatnya pada tanggal 10 dzulhijjah semua hamba-hamba Allah yang mampu ekonomi dan fisiknya telah berkumpul di padang arofah dengan pakaian serba putih, menundukan wajahnya kehadirat Allah, dengan tujuan yang satu yaitu mengerjakan Ibadah haji untuk mengharapkan ridho dan maghfiroh-Nya. Juga bulan Dzulhijjah ini disebut dengan Hari Raya Qur'ban atau 'Idul Adh-ha, karena seorang muslim mendapat kesempatan untuk beramal bakti dengan menyembelih hewan korban.
Di hari raya Idul Adha , para ummat Muslim yang dari sisi ekonomi memiliki kemampuan amat diserukan kepada mereka untuk melakukan qurban. Seperti pada ayat berikut.

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

 Artinya :
Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah (QS. Al-Kautsar : 2).